Universitas Pertahanan Indonesia (UNHAN) atau Indonesia Defense University (IDU) pendiriannya diprakarsai oleh Menteri Pertahanan dan Panglima TNI, diresmikan pada tanggal 11 Maret 2009 oleh Presiden RI ditandai dengan penyerahan bendera Universitas Pertahanan dari Menteri Pertahanan Kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta. Universitas Pertahanan (Unhan) Indonesia memiliki tujuan mencetak para calon pemimpin bangsa, yang berwawasan luas, berdaya saing tinggi, kreatif, inovatif dan berkarakter. Terdapat tiga alasan yang mendorong dan mendukung institusi ini. Pertama, dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia kaya dengan doktrin perang. Strategi dan taktik, mulai dari perang konvensional, perang gerilya, relawan gerilya sampai pada lawan terorisme. Yang kedua, dunia dan kawasan dimana Indonesia berada terus berubah dan berkembang termasuk hakekat pertahanan, keamanan dan perdamaian. Termasuk pula dinamika geo-politik dan geo-ekonomi. Sedangkan alasan yang ketiga, kerja sama pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat juga terus berkembang, termasuk telah dikukuhkannya ASEAN Geopolitics Security Community dibawah ASEAN Charter.
Hari Ulang Tahun Unhan yang ditandai seminar internasional di Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan pembicara dari berbagai lembaga pertahanan negara sahabat. Seminar internasional yang bertema "INDONESIA TOWARDS 2025: GEOPOLITICAL AND SECURITY CHALLENGES - Focus on Economy, Natural Resources and Energy Aspects” adalah seminar internasional kedua yang diselenggarakan oleh Unhan dalam perannya mempersiapkan generasi pemimpin dan pakar pertahanan yang modern menghadapi tantangan baru masa depan. Tema yang dipilih adalah tantangan geopolitik dan keamanan karena dinamika geopolitik dan geoekonomi yang tinggi pada tingkat dunia maupun kawasan. Dinamika seperti itu memberikan tantangan sendiri terhadap keamanan dan stabilitas, baik pada tingkat global maupun pada tingkat regional.
Fokus seminar kali ini menekankan pentingnya kita memahami situasi global dimana terjadi peningkatan permintaan untuk sumber daya alam dan energi. Posisi Indonesia secara geografis, politis dan sebagai negara dengan sumber daya alam dan energi berlimpah menuntut kita lebih memahami wawasan pertahanan dan keamanan yang modern sehingga Indonesia dapat memainkan peranan yang baik dalam percaturan politik dan keamanan dunia dengan tetap menjaga kepentingan nasional.
Setelah mengikuti seminar dapat diambil beberapa kesimpulan dan solusi untuk menghadapi era globalisasi ke depan. Dalam menghadapi gejolak geopolitik, Indonesia harus menciptakan suatu forum terpadu untuk menghasilkan kebijakan yang tepat, sementara untuk mendukung perkembangan demokrasi, pemerintah harus menekankan pada pembangunan ekonomi dan pendidikan yang didasarkan pada budaya Indonesia. Untuk memiliki posisi lebih baik di dunia perdagangan bebas, Indonesia harus meningkatkan industri dalam negeri, jasa, menciptakan merek domestik, dan fokus pada produk tertentu, sementara para pemimpin mamberi contoh yang baik untuk menggunakan produk dalam negeri dan memimpin dalam kehidupan yang lebih sederhana. Dan untuk mengatasi pemanasan global, Indonesia dapat memberikan kontribusi dengan meningkatkan penggunaan energi panas bumi, memanfaatkan skema perdagangan karbon, kampanye reboisasi, moratorium, dan menyiapkan tindakan keras menggunakan penegak hukum untuk merebut kargo, mengejar pikiran master dan pengadilan mereka. Kita harus meninggalkan budaya lama untuk menghadapi gejolak global ini, tapi sebelum itu tangan kita diperlukan untuk merebut dan mengembangkan yang baru agar dapat bertahan hidup sebagai bangsa.
Website Security Rules.. Include Video.. :)
-
*Basic of Website Secutiry, Watch this Video.. :-)**
In 2004, online consumer spending was at a record $65.1 billion. More and
more people are attracted...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasi yah
madridista89