Resume Scrum Pada Rekayasa Perangkat Lunak
Indra Adi Putra
Tingkat III Teknik Rancang Bangun Peralatan Sandi
Indraadiputra@ymail.com, http://infokriptografi.com
A. Pendahuluan
Kata Agile berarti bersifat cepat, ringan, bebas bergerak, waspada. Kata ini digunakan sebagai kata yang mengambarkan konsep model proses yang berbeda dari konsep model-model proses yang sudah ada. Konsep Agile Software Development dicetuskan oleh Kent Beck dan 16 rekannya dengan menyatakan bahwa Agile Software Development adalah cara membangun software dengan melakukannya dan membantu orang lain membangunnya sekaligus.
Dalam Agile Software Development interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting daripada mengikuti rencana. Namun demikian, sama seperti model proses yang lain, Agile Software Development memiliki kelebihan dan tidak cocok untuk semua jenis proyek, produk, orang dan situasi. Agile Software Development memungkinkan model proses yang toleransi terhadap perubahan kebutuhan sehingga perubahan dapat cepat ditanggapi. Namun di sisi lain menyebabkan produktifitas menurun.
B. Agile Process Model
Berikut ini adalah model-model proses yang termasuk agile process model :
XP(Extreme Programming)
Adaptive Software Development (ASD)
Dynamic Systems Development Method
Scrum
Agile Modeling
C. Scrum
pertama kali diperkenalkan oleh Jeff Sutherland tahun awal tahun 1990an, dan dikembangkan selanjutnya dilakukan oleh Schwaber dan Beedle. Pada dasarnya Scrum merupakan salah satu komponen dari metodologi pengembangan Agile mengenai pertemuan harian untuk membahas kemajuan dan XP adalah menekankan metodologi yang berbeda sepasang ujian dulu pemrograman dan pembangunan.
Scrum menguraikan proses untuk mengidentifikasi dan katalogisasi pekerjaan yang perlu dilakukan, memprioritaskan yang bekerja dengan berkomunikasi dengan pelanggan atau wakil pelanggan, dan pelaksanaan yang bekerja menggunakan rilis iterative dan memiliki tujuan utama untuk mendapatkan perkiraan berapa lama akan pembangunan. XP lebih lanjut tentang pengembang membantu menyelesaikan pekerjaan secepat dan maintainably mungkin
Scrum memiliki prinsip yaitu:
ukuran tim yang kecil melancarkan komunikasi, mengurangi biaya, dan memberdayakan satu sama lain
proses dapat beradaptasi terhadap perubahan teknis dan bisnis
proses menghasilkan beberapa software increment
pembangunan dan orang yang membangun dibagi dalam tim yang kecil
dokumentasi dan pengujian terus menerus dilakukan setelah software dibangun
proses scrum mampu menyatakan bahwa produk selesai kapanpun diperlukan
Scrum memiliki aktifitas yang meliputi :
Backlog
Backlog adalah daftar kebutuhan yang jadi prioritas klien, dan daftar yang dibuat dapat bertambah
Sprints
Aktifitas Sprints merupakanunit pekerjaan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang ditetapkan dalam backlog sesuai dengan waktu yang ditetapkan dalam time-box (biasanya 30hari). Selama proses ini berlangsung backlog tidak ada penambahan.
Scrum Meetings
Aktifitas Scrum Meeting merupakan pertemuan yang rutin dilakukan perhari untuk evaluasi apa yang dikerjakan, hambatan yang ada, dan target penyelesaian untuk bahan meeting selanjutnya.
Demo
Aktifitas Demo adalah penyerahan software increment ke klien didemonstrasikan dan dievaluasi oleh klien.
Beberapa perbedaan antara Exterme Programming dengan Scrum:
Exterme Programming :
Proses perencanaan berdasarkan pada user stories
Konstruksi perangkat lunak dilakukan dengan proses pemrograman berpasangan (pair programming). Hal ini ditujukan untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada proses konstruksi.
Scrum :
Penyelesaian requarement dilakukan dengan membagi-bagi menjadi hal-hal kecil (sprint). Pekerjaan ini dikerjakan bersama-sama dengan ada orang yang bertugas untuk memecah pekerjaan besar menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil.
2. Pertemuan singkat tiap hari untuk melaporkan perkembangan yang terjadi.
D. Penutup
Aktifitas yang terjadi di dalam Agile Model Process tetap mengandung aktifitas-aktifitas yang ada pada model proses generasi sebelumnya seperti waterfall, incremental, spiral dan RAD. Selain itu, model-model proses di atas tetaplah bukan model proses yang cocok untuk setiap jenis software.
Referensi:
Ambler, Scott W. “An Introducation to Agile Modeling.” Agile Modeling Home Page. 2001-2008. Diakses di http://www.agilemodeling.com/essays/introductionToAM.htm. 07/09/08.
Pressman, Roger S. Software Engineering : A Practitioner’s Approach. 6th Ed. McGraw-Hall. NY. 2005.
http://www.aingrieut.co.cc/2009/03/pengantar-kata-agile-berarti-bersifat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasi yah
madridista89